klik

Saturday, December 12, 2015

Misteri Rencong Tua Bentara Ali

-- --


Menurut cerita, rencong itu sudah berusia ratusan tahun lalu. Pemilik aslinya adalah milik seorang anggota militer kerajaan Atjeh Darussalam yang berpangkat Bentara –setara dengan kolonel- di bawah Amirul Harb –kalau sekarang Departemen Pertahanan-. 

Diwariskan turun temurun, namun dirahasiakan keberadaannya, rencong ini memiliki kekuatan gaib yang luar biasa. Bila malam-malam tertentu rencong tersebut akan bergerak dari tempatnya. Bahkan bila malam Idul Fitri, akan terdengar takbir-takbir dengan suara merdu disekitar benda bersejarah itu. 



“Rencong ini sengaja saya rahasiakan, karena sesuai amanah endatu bahwa bila rencong ini jatuh ke tangan yang salah, maka akibatnya akan fatal,” ujar S yang berusia 60 tahun. Dia juga melarang penulis untuk memotret rencong tersebut. 

Menurut cerita yang didengar olehnya dari kakek buyutnya dulu, rencong tersebut milik nenek moyang mereka yang menjadi seorang perwira menengah di ketentaraan Kerajaan Atjeh Darussalam pada masa Daudsyah Raja Berdaulat sebagai sultan Aceh. 

Rencong tersebut juga ikut dibawa ketika perang melawan Belanda saat mempertahankan Mesjid Raya Baiturahman yang akhirnya menewaskan Jenderal Kohler di bawah pohon Geulumpang. 

“Indatu saya dulu, menurut cerita, ikut menggunakan rencong ini untuk menikam serdadu Belanda dan tentara bayaran dari Ambon dan Pulau Jawa. Belanda-belanda hitam itu banyak yang tewas di ujung rencong tersebut. 

Hal istimewa yang membuat rencong tersebut harus disembunyikan adalah karena memiliki kemampuan mistis. “Dulu sebelum digunakan, rencong ini sudah melalui tirakat panjang. Tujuannya agar memiliki kekuatan tambahan berkat keizinan Ilahi Rabbi. Rencong ini dibuat di Gampong Pande oleh seorang tukang besi kepercayaan kerajaan,” ujar S. 

Untuk itulah, rencong tersebut tidak boleh jatuh ke tangan penjahat. “Dulu sempat dicuri. Namun akhirnya si pencuri mengembalikan kepada keluarga kami karena tidak tahan terhadap teror. Sejak menyimpan rencong tersebut, dia mengaku sering didatangi oleh harimau putih yang mengaku utusan aulia tujuh,” cerita S mengenang. 

Untuk menguji kevalidan informasi dari S, sejawat penulis melakukan penerawangan gaib. Dia menembus masa melalui energi penembus waktu lampau. 

Selama dua jam dia berkeliling masa silam, dia akhirnya menemukan sebuah kabar baru. 

“Rencong ini dibuat oleh seorang pandai besi yang punya ilmu tirakat. Dia kepercayaan kerajaan Atjeh. Ibaratnya dia termasuk pandai besi yang bisa masuk ke lingkar istana,” ujarnya. 

Khusus untuk pembuatan rencong itu, merupakan hasil wirit dan tapa selama tiga bulan lebih. Besinya kiriman dari Turki. Kekuatannya luar biasa. Siapapun yang menggunakannya tidak boleh berniat buruk. 

Hasil penerawangannya, di masa Bentara Ali masih hidup, rencong itu pernah dicuri oelh maling. Namun lagi-lagi semalam suntuk dia tidak bisa tidur dan ketakutan luar biasa karena diteror oleh harimau putih yang saban waktu menggaruk dinding rumahnya. 

Esok harinya dia mengembalikan rencong itu kepada bentara Ali dan meminta maaf. Karena keluhuran budi Bentara Ali, akhirnya kasus pencurian itu tidak pernah sampai ke mahkamah. 

S juga menambahkan, saat konflik bersenjata, tentara Indonesia pernah mencoba mengambilnya dari keluarga S. Waktu itu mereka tidak kuasa menolak. Namun ajibnya, rencong itu pulang sendiri ke rumah. 

“Mungkin penjaga rencong ini bijaksana. Kalau saja rencong mengamuk di pos TNI, sungguh seluruh keluarga kami akan celaka. Sejak peristiwa itu, rencong tersebut saya sembunyikan di suatu tempat,” kenang S mengakhiri cerita. 

Sumber
Artikel Terkait