klik

Saturday, December 12, 2015

Mengendus Sisi Gaib Pemilukada Aceh

-- --




Pilkada Aceh 2017 sudah di depan mata. Para kandidat dari berbagai golongan sudah mulai menampakkan jagoannya masing-masing. Mualem (Muzakir Manaf), Irwandi Yusuf, Zakaria Saman dan Tarmizi Karim sudah memberikan pengakuan siap untuk maju. 


Tarung 2017 bukanlah pilkada biasa. Ada pertaruhan dua kekuatan besar di dalamnya. Masing-masing saling menjegal. Skenario jauh-jauh hari sudah diatur. Siapakah yang kelak akan muncul kepermukaan? Lalu apakah kali ini Pilkada Aceh 2017 kembali akan meminta tumbal (korban jiwa-pen) seperti sebelumnya?

Gegap gempita para kandidat-yang dilakukan oleh timses, minus Tarmizi Karim- menjual dirinya sudah jauh-jauh hari dimulai. Rakan Mualem, Sahabat Irwandi, Syedara Apa Karya dan berbagai elemen lainnya sudah malang melintang di dunia maya dan dunia nyata. Silaturahmi politik dengan mengumpulkan massa dalam jumlah terbatas dilakukan secara sistematis dan terukur. Uang mulai berhamburan dalam rangka membangun tali silaturahim 2017. Pergesekan pun -dikalangan bawah- sudah mulai terasa.

Dari semua itu, tiga kandidat diunggulkan untuk menang. Muzakir Manaf, Irwandi Yusuf, maupun Tarmizi Karim. Bahkan Irwandi Yusuf menang di beberapa survey. 

Lalu siapakah diantara mereka yang didukung dan yang hendak dijegal dari pentas tersebut? Seorang rekan penulis yang mampu menembus dimensi gaib akan memberikan analisisnya dalam tulisan ini.

Siapa kira-kira yang akan dijegal secara serius?

Hasil terawang Gaib, salah seorang kandidat yang selama ini aktif silaturahmi sampai ke luar negeri, punya halangan besar untuk bisa muncul. Bilapun menang suaranya akan tersedot dan kemudian hilang.

kekuatan seberang laut tidak menghendaki dirinya memang, tanpa deal yang jelas. apalagi selama ini dia dikenal licin dan liar. banyak hal dari dirinya tidak mampu dipahami secara utuh oleh alat indera Nyi Roro Kidul.

Ada satu kandidat yang dalam amatan saya akan dijegal mati-matian, selama dia tidak memberikan komitmen pasti. Dia sulit ditebak dan sangat licin. kejeniusan dirinya membuat pihak lain ketakutan," ujar sang ahli terawang.

Kenapa Dia dijegal mati-matian?

Karena dia sangat serius dalam membangun kekuatan Aceh secara full. Strateginya cerdas, namun sulit ditebak. Pihak seberang laut tidak mau berjudi. Sejauh ini dia belum memberikan komitmen apapun. Ini ancaman. 

Lalu apa keinginan kekuatan seberang laut?

Hanya ada dua. Menerapkan nasionalisme secara penuh, dengan tetap memperhatikan pembangunan, artinya memilih orang yang punya leadership, juga punya ideologi kebangsaan yang terjaga. Atau memberi peluang kepada orang yang kurang mampu, dengan resiko ekonomi Aceh hancur, namun keutuhan wilayah tetap terjaga.

Untuk menghasilkan dua tujuan ini, energi-energi negatif, dalam pandangan gaib akan diputar mulai 2016 dan full menjelang Pilkada. Endingnya setelah pesta demokrasi usai dengan dilantiknya "pemenang" pemilu. 

Seperti biasa, kekerasan demi kekerasan tidak akan terungkap. Bilapun ada yang tertangkap, itu hanya pemain lapangan yang punya fanatisme tingkat wahid. 

Iblis-iblis besar sedang konsentrasi untuk mengulang film lama dan dengan menambah episode baru. Tatapan mereka full ke Serambi Mekkah. Berbagai cara ditempuh, asalkan hasilnya sesuai dengan keinginan mereka.

Lalu tidak ada lagikah peluang bagi kebenaran untuk unggul di Aceh?

Peluang itu tetap ada. Namun dengan catatan, rakyat Aceh benar-benar mau dan mampu memproteksi dirinya dari berbagai ancaman. Pencegahan dini perlu dilakukan secara serius, agar potensi kekerasan tidak menjadi besar.

Bila pelakunya adalah mereka yang bersenjata?

Bila tidak ada pilihan lain, maka sandera keluarga pelaku. Nyawa harus dibayar nyawa, Para pelaku kekerasan harus dikerasi-bila pendekatan secara baik-baik tidak digubris serta mereka tetap beringas-. 

Seluruh kekuatan di jagad yang memayungi Aceh tetap berkeinginan agar ke depan Aceh memiliki pemimpin yang benar-benar adil. Bila pemimpin adil itu lahir, seluruh energi gaib akan mendukung.

lalu apa syarat-syarat atau ciri dari pemimpin yang kelak mampu menahkodai Aceh?

Syarat pertama tentu paham agama, tidak korup, sederhana dalam perilaku dan kehidupan, cerdas dan tahu sopan santun. Keras ketika perlu dan visioner,"

Lalu siapakah diantara keempatnya yang kelak akan unggul? 

Tiga diantara keempatnya punya potensi untuk menang. fair play akan terjadi bila KIP, Panwas, PPK, dan PPS bisa dikawal dengan kekuatan seimbang oleh semua kelompok. Ini syarat utama. Seluruh proses akan rusak, bila kekuatan tidak berimbang. Jujur adalah kunci, namun penyelenggara jangan dipercaya 100 persen. Banyak setan di dalam kotak suara, yang bila anda mencoblos A, hasil yang keluar B. 

Tidak adakah kekuatan gaib yang mampu menjaga keadilan?

Selain Tuhan pencipta alam, hanya manusia unsur yang sempurna di dunia. Jin tidak akan mampu merubah keadaan, tanpa meminta tumbal. Bila manusia Aceh ingin negerinya ke depan lebih baik, maka pilih yang baik, jaga suara, berani pasang badan bila ada yang mengancam, serta tetap bergantung pada Ilahi.

Artikel Terkait